Jumat, 16 Januari 2009

Ghaza Under Cover

Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita
menjadi santapan
anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd
bernama Matar dan
sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah
Shahd, tapi
keduanya ditembaki tentara-tentara Zionis hingga gugur
syahid.

Kekejian yang dilakukan tentara-tentara Zionis Israel
terhadap rakyat
Palestina di Jalur Gaza sudah di luar batas
perikemanusiaan.
Tentara-tentara Zionis itu bukan hanya membantai warga
Gaza dengan
bom-bom dan tank-tanknya, tapi juga menggunakan
anjing-anjing buas
untuk meneror warga Gaza.

Kayed Abu Aukal, seorang dokter emergency di Gaza
tidak tahu lagi
kata-kata apalagi yang bisa digunakan untuk
menggambarkan kekejian
tentara-tentara Zionis itu. "Oh, Tuhan! Saya tidak
pernah melihat
pemandangan yang mengerikan seperti ini," cuma itu
kata-kata yang
terlontar dari mulut Dokter Aukal melihat kondisi
jenazah Shahd,
seorang balita Palestina yang berusia 4 tahun.

Shahd sedang bermain di belakang rumahnya di kamp
pengungsi Jabalita,
utara Jalur Gaza ketika sebuah bom Israel jatuh di
belakang rumah itu.
Shahd yang masih balita itu pun gugur syahid. Orang
tua Shahd mencoba
menyelamatkan puterinya yang sudah bersimbah darah
itu, tapi ketika
mereka mencoba mengambil jasad Shahd, tentara-tentara
Zionis menembaki
mereka dari kejauhan.

Selama lima hari jasad Shahd tidak terurus dan
tergelak di tanah,
sampai akhirnya tentara-tentara Zionis melepaskan
beberapa ekor anjing
yang langsung mengoyak jasad Shahd yang sudah tak
bernyawa.
"Anjing-anjing itu menyisakan satu bagian tubuh dari
bayi yang malang
itu dalam kondisi utuh," kata Dokter Aukal sambil
meneteskan airmata.

"Kami sudah melihat pemandangan yang sangat memilukan
selama 18 hari
ini. Kami mengambil tubuh anak-anak yang terbakar atau
terpisah-pisah,
tapi kami belum pernah melihat hal yang seperti ini,"
sambungnya.

Melihat jenazah adik perempuannya yang masih balita
menjadi santapan
anjing-anjing tentara Israel, saudara laki-laki Shahd
bernama Matar dan
sepupunya bernama Muhammad, nekad mendekati jenazah
Shahd, tapi
keduanya ditembaki tentara-tentara Zionis hingga gugur
syahid.

Tetangga keluarga Shahd, Omran Zayda mengungkapkan,
tentara-tentara
Zionis Israel itu sengaja melakukan kekejaman itu.
"Mereka (pasukan
Zionis) mencegah keluarga Shahd yang ingin mengambil
jenazahnya, dan
mereka tahu anjing-anjing itu akan memakan jenazah
Shahd," ujar Zayda.

"Tentara-tentara Israel itu bukan hanya membunuh
anak-anak kami, mereka
juga dengan sengaja melakukan cara-cara yang kejam dan
tidak
berperikemanusiaan. Kalian tiak akan pernah bisa
membayangkan apa yang
dilukan anjing-anjing itu terhadap tubuh Shahd," tukas
Zayda sambil
menahan cucuran air matanya.

Sejumlah warga Palestina mengungkapkan, banyak warga
mereka yang
mengalami hal yang sama dengan Shahd. Di Jabaliya,
tentara-tentara
Israel menembaki keluarga Abd Rabu yang sedang
memakamkan anggota
keluarga yang menjadi korban serangan Israel. Tembakan
membuat
orang-orang yang ingin memakamkan berlarian mencari
perlindungan

Bukan cuma menembaki, tentara-tentara Zionis yang
biadab itu kemudian
melepaskan beberapa ekor anjing ke arah
jenazah-jenazah yang belum
sempat dimakamkan. "Apa yang terjadi kemudian sangat
mengerikan dan
tidak bisa dibayangkan, " kata Saad Abd Rabu.

"Anak-anak lelaki kami meninggal di depan mata kami
dan kami
dihalang-halangi untuk menguburkan jenazahnya. Lalu
tentara-tentara
Israel itu melepaskan beberapa ekor anjing ke dekat
jenazah itu,
seakan-akan kekejaman yang sudah mereka lakukan pada
kami belum cukup,"
tutur Abd Rabu tak kuasa menahan tangisnya.