Minggu, 09 Juli 2017

Salah Kaprah Klaim Keberhasilan Pemimpin dari Pembangunan Fisik

Oleh: Kundrat Kanda Permana Hampir setiap pemimpin mengklaim keberhasilan dirinya dilihat dari gedung atau taman yang dia bangun. Baik dari leel presiden sampai level bupati dan walikota. Jokowi merasa dirinya hebat karena membuat jalan baru, ahok pun merasa jadi gubernur top karena bangun mesjid daan mogot dan taman kalijodo, tak ketinggalan ridwan kamil dielu-elukan media karena membuat taman-taman di seputar bandung. Mari kita kaji benarkah itu semua prestasi? Pertama, pembangunan sarana fisik seperti itu memang bagus, tapi itu sangat standar, semua pemimpin di masa kepemimpinannya pasti membangun sarana fisik, tak ada yang spesial dengam itu. Kedua, uang yang dipakai membangun adalah uang APBN/APBD yang berasal dari pajak rakyat, atau hutang luar negeri. Jadi apa hebatnya membangun sarana fisik, kalau toh anggaranya tersedia. Ketiga, apakah sudah teruji berapa efek ekonomi dari pembangunan sarana itu, jika biaya yang besar digelontorkan untuk pembangunan fisik, sementara itu berasal dari hutang yang tentu harus dibayar pake bunga. Sudah terhitungkah sejauhmana efek peningkatan ekonomi dari pembangunan itu atau malah lebih besar pasak daripada tiang. Pemimpin yang hebat itu ialah yang bisa menaikan kesejahteraan rakyatnya, indikator dari kesejahteraan yang paling sohih adalah ketersediaan uang atau katerjangkauan harga. Jadi tak perlu berbangga dengan prestasi palsu, jika semua itu tidak ada korelasinya dengan kesekahteraan rakyat. Jika kehebatan pemimpin diukur dari pembangunan gedung, maka fir’aun lah pemimpin yang paling hebat, sebab dia bisa membuat bangunan yang bisa bertahan berabad-abad lamanya https://www.telegram.co.id/published/2017/07/06/salah-kaprah-klaim-keberhasilan-pemimpin-dari-pembangunan-fisik/

Tidak ada komentar: